17 Oktober 2025 Jam 12:51

Alumni Pelatihan Pembelajaran Mendalam Banjarnegara Digadang Majukan Pendidikan

Alumni Pelatihan Pembelajaran Mendalam Angkatan 2 Kabupaten Banjarnegara digadang mempu memajukan pendidikan di Kabupaten Banjarnegara.

Hal itu diungkapkan Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko dalam kegiatan Talkshow dan Showcase Pelatihan Pembelajaran Mendalam Angkatan 2 Kabupaten Banjarnegara, Jumat (17/10/2025) di Auditorium Politeknik Banjarnegara.

“Apa yang sudah Bapak Ibu semua pelajari dari pelatihan Pembelajaran Mendalam ini harapannya diimplementasikan. Jangan hanya menikmati pelatihannya. Jangan berhenti di sini. Jadilah seperti pohon yang berbuah dan bermanfaat,” harap Teguh.

Teguh mengapresiasi hasil belajar yang dipamerkan oleh para peserta yang menurutnya tidak hanya fokus pada materi pelajaran namun juga memahamkan tentang pentingnya nilai kesehatan, keamanan dan juga optimalisasi potensi lokal.

“Saya mengapresiasi, salut. Ternyata setiap kali ada kegiatan, para guru menampilkan karya yang terbaik. Namun yang paling penting adalah memahami implementasi. Ilmu yang tidak bermanfaat bagai pohon yang tidak berbuah. Terus kembangkan ilmunya,” harap Teguh.

Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan praktik baik terbaik peserta, diantaranya Aprilia, guru SDN 2 Kuthawuluh. Ia membuat pembelajaran Tumbuh: Tugas membuat bahan daur ulang, yaitu pembelajaran seni rupa kerajinan barang bekas.

Ada juga Yeni Turyati, guru SDN 1 Kasmaran, Pagentan yang melakukan Kemitraan Pembelajaran bersama Koperasi Kopi Pageland Farm. Ia mengajak muridnya belajar tentang kopi Arabia dengan  grup investigasi.

Lain lagi dengan Ifana Rahmawati guru dari TKIT Mutiara Hati Klampok Banjarnegara, ia menerapkan Sport Education Model (SEM).

“Anak-anak itu kalau bermain cenderung ribut dan seenaknya. Maka kita buat even kompetisi bola tangan. Anak-anak semua berperan dengan diberi contoh dahulu oleh guru. Ada yang jadi panitia, wasit dan tentu saja pemain. Bahkan ada yang bermain peran jadi tukan shooting kegiatan. Semua berperan. Sehingga semua anak merasa dilibatkan dan punya peran. Hasilnya anak-anak suka. Kita bahkan buatkan medali dan juga piala mainan, anak-anak suka, dan motorik kasar mereka jadi lebih teratur,” jelas Ifana.

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *