30 Oktober 2025 Jam 10:24

Kerajinan Bambu Asal Banjarnegara Tembus Pasar Eropa

Banjarnegara – Siapa sangka bambu dari Banjarnegara bisa berlayar sampai ke Eropa. Berkat tangan dingin Ade Masgun, batang-batang bambu disulap menjadi furniture dan kerajinan bernilai tinggi yang diminati pembeli hingga ke Belanda dan Prancis.

Di bawah rindangnya pohon bambu di Desa Derik, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, berdiri bengkel sederhana yang memproduksi berbagai kerajinan dari bambu. Dari bilah-bilah bambu ini disulap menjadi gazebo, meja-kursi, hingga aneka handicraft.

“Di sini memproduksi ada gazebo, aneka furniture seperti meja-kursi, lemari, tempat untuk cermin dan lainnya. semuanya memang terbuat dari bambu,” kata Ade Masgun, di sela-sela kesibukannya membuat furniture di bengkel miliknya, Kamis (30/10/2025).

Tidak mau terbuang sia-sia, potongan-potongan bambu yang sudah tidak terpakai pun dimanfaatkan untuk membuat karya. Di antaranya dijadikan gelas, tempat pensil dan beragam handicraft lainnya.

“Saya itu kepingin di sini tidak ada yang terbuang. Jadi kalau membuat gazebo, atau kursi ada potongan bambu yang tidak terpakai. Nah dari situ saya gunakan untuk membuat handicraft seperti gelas,” ujarnya.

Keuletannya membuat karya dari bambu yang sudah digeluti sejak 2019 lalu, perlahan kini mulai membuahkan hasil. Bahkan karya-karyanya tidak hanya terjual di dalam negeri, namun juga sudah laku di pasar Eropa.

“Sekarang khususnya yang furniture memang beberapa sudah dikirim ke Eropa. Di antaranya Belanda dan Prancis. Hanya memang untuk ekspor ini masih undername. Sedangkan untuk gazebo, dan beberapa handicraft masih di pasar local,” jelasnya.

Lebih rinci, Masgun menyebut harga jual satu set meja-kursi antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta untuk pasar lokal. Namun untuk ekspor dijual hingga Rp 3 juta untuk satu set furniture.

“Untuk pasar lokal satu set furniture antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta. Itu tergantung ukuran dan kesulitannya. Nah kalau yang ekspor sampai Rp 3 juta satu set,” sebutnya.

Biasanya, pembuatan satu set furniture membutuhkan waktu satu minggu jika dikerjakan sendiri. Namun kata dia, saat mengerjakan pesanan ia juga menggandeng pengrajin bambu lainnya untuk proses pengerjaannya.

“Untuk proses pembuatannya biasanya menggandeng tukang. Tapi kalau dihitung per orang, satu set furniture ya membutuhkan waktu satu minggu,” katanya lagi.

Masgun mengajak kepada para pelaku kreatif di Banjarnegara untuk terus berkarya. Mengingat bahan baku alam seperti bambu dengan berbagai jenis sangat melimpah di Banjarnegara.

“Biasanya kita menggunakan jenis bambu wulung, ada juga bambu tali. Dan itu melimpah di Banjarnegara. Jadi harapan saya semua pelaku kreatif di Banjarnegara untuk terus berkarya,” imbuhnya.*** (tim kominfo_gas/send/ph).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *