Pemerintah memastikan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) korban bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat terus dilanjutkan secara terukur dan terkoordinasi. Keputusan tersebut diambil setelah koordinasi intensif antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dengan mempertimbangkan dinamika laporan korban hilang di lapangan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat konferensi pers pembaruan penanganan bencana hidrometeorologi Aceh di Pusat Informasi dan Media Center Banda Aceh, Minggu (14/12/2025).
Menurut Muhari, perpanjangan operasi SAR merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh laporan korban hilang ditindaklanjuti secara serius dan akurat. Operasi pencarian disesuaikan dengan data korban hilang yang dilaporkan di masing-masing kabupaten dan kota.
“Meski di beberapa wilayah laporan korban hilang telah nihil, tim Basarnas tetap bersiaga karena ada kemungkinan korban ditemukan di wilayah administratif lain yang berdekatan,” ujarnya.
Di Provinsi Aceh, operasi SAR masih berlangsung di enam kabupaten, yakni Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Nagan Raya. Sementara di Sumatera Utara, pencarian dan pertolongan dilanjutkan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Kota Sibolga. Adapun di Sumatra Barat, operasi SAR diteruskan di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar.
Abdul Muhari menegaskan bahwa setiap korban yang ditemukan di wilayah berbeda tetap akan diidentifikasi secara ketat berdasarkan nama dan alamat (by name by address), kemudian dicocokkan dengan data kependudukan untuk menjaga keakuratan data nasional serta mencegah duplikasi pencatatan.
Selain wilayah yang masih aktif melaksanakan SAR, sejumlah daerah lainnya berstatus siaga Basarnas. Apabila terdapat laporan baru dari keluarga atau masyarakat terkait dugaan korban hilang, operasi pencarian akan kembali dibuka.
Dalam perkembangan terbaru, tim gabungan SAR yang dipimpin Basarnas kembali menemukan 66 korban meninggal dunia pada Minggu (14/12/2025). Korban tersebut terdiri atas 33 orang di Aceh, 19 orang di Sumatera Utara, dan 14 orang di Sumatra Barat. Pemerintah menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban.
Dalam sepekan terakhir, jumlah korban hilang berkurang sebanyak 58 orang seiring ditemukannya sejumlah korban yang sebelumnya dilaporkan hilang. Penurunan ini juga dipengaruhi oleh hasil verifikasi ulang berbasis kecamatan yang dilakukan pemerintah daerah.
“Proses identifikasi di lapangan sangat dinamis. Terdapat kasus khusus, seperti jasad yang ditemukan di area pemakaman dan setelah diverifikasi ternyata merupakan warga yang telah meninggal sebelum bencana. Data korban kemudian disesuaikan,” jelasnya.
Pada hari yang sama, tim SAR juga kembali menemukan 10 jasad, masing-masing sembilan korban di Aceh dan satu korban di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Dengan penambahan tersebut, total korban meninggal dunia di tiga provinsi meningkat dari 1.006 jiwa menjadi 1.016 jiwa. Sementara jumlah korban hilang menurun dari 217 orang menjadi 212 orang.
Jumlah pengungsi juga menunjukkan tren penurunan. Hingga hari ini, pengungsi tercatat sebanyak 624.670 orang, turun dari 654.642 orang pada hari sebelumnya. Penurunan terjadi karena sebagian warga mulai mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga atau kerabat yang tidak terdampak langsung.
Meski demikian, warga yang mengungsi secara mandiri tetap diperhitungkan dalam sistem bantuan karena masih bergantung pada pasokan pangan dan logistik dari dapur umum. Pemerintah memastikan kebutuhan dasar mereka tetap terpenuhi.
“Verifikasi terus kami lakukan untuk memastikan apakah warga sudah benar-benar kembali ke rumah atau masih membutuhkan dukungan logistik. Prinsipnya, negara tidak boleh absen sampai seluruh warga benar-benar pulih,” pungkas Abdul Muhari.
(Penulis & Pengolah: [Tim Redaksi Dinkominfo Banjarnegara] | Sumber: Infopublik.id/Rilis Komdigi)




0 Komentar