Pemerintah memastikan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) pascabencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tetap dilaksanakan secara terukur dan terkoordinasi. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen negara untuk memastikan penanganan seluruh korban bencana berjalan optimal.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa operasi SAR masih berlangsung di sejumlah wilayah prioritas dengan melibatkan tim gabungan Basarnas, TNI–Polri, relawan, serta pemerintah daerah. Di Provinsi Aceh, SAR difokuskan di enam kabupaten, sementara di Sumatra Utara dilakukan di beberapa sektor dan di Sumatra Barat pada sejumlah wilayah terdampak.
“Operasi SAR di Aceh masih dioptimalkan di beberapa kabupaten untuk memastikan seluruh laporan korban hilang dapat ditindaklanjuti secara menyeluruh,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Media Center di Banda Aceh, Sabtu (20/12/2025).
Selain pencarian, proses identifikasi korban juga terus diperkuat. BNPB menegaskan bahwa verifikasi korban dilakukan secara by name by address guna memastikan keakuratan data serta pemenuhan hak-hak korban dan ahli waris.
Berdasarkan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia hingga Jumat (20/12/2025) tercatat mencapai 1.090 jiwa. Pemerintah menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban yang terdampak bencana.
Sementara itu, data korban hilang masih bersifat dinamis dan terus dimutakhirkan melalui verifikasi berjenjang mulai dari tingkat RT hingga kabupaten/kota. Jumlah pengungsi juga menunjukkan tren penurunan menjadi 510.528 jiwa, seiring sebagian warga mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan lokasi terdampak, meski kebutuhan dasar tetap dipenuhi melalui dapur umum.
Dalam aspek distribusi bantuan, BNPB melaporkan penyaluran logistik terus berjalan di ketiga provinsi terdampak. Di Aceh, bantuan yang disalurkan mencapai puluhan ton melalui jalur udara dan darat. Sementara di Sumatra Utara dan Sumatra Barat, distribusi bantuan juga terus dioptimalkan untuk menjangkau wilayah terdampak.
Pemulihan infrastruktur turut menjadi fokus, khususnya perbaikan jalan dan jembatan di Aceh. Sejumlah jembatan strategis telah kembali berfungsi untuk mendukung mobilitas bantuan dan aktivitas masyarakat, sementara beberapa titik lainnya masih dalam tahap percepatan pembangunan.
BNPB menegaskan koordinasi lintas sektor bersama pemerintah daerah, TNI, dan kementerian/lembaga terkait akan terus diperkuat guna mempercepat pemulihan infrastruktur, layanan dasar, serta kehidupan sosial masyarakat di wilayah terdampak bencana.
(Penulis & Pengolah: Tim Redaksi Dinkominfo Banjarnegara | Sumber: Rilis Komdigi/infopublik.id)




0 Komentar