BANJARNEGARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si membuka kegiatan Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan di area Car Free Day Alun Alun Banjarnegara, Minggu (15/12/2024).
Gerakan Pangan Murah merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi dengan menggandeng stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Sekda mengatakan bahwa mencermati perkembangan harga pangan strategis yang menunjukan adanya kenaikan harga yang signifikan menjelang Peringatan Hari Besar Keagamaan Natal dan Tahun Baru 2025 terutama pada komoditas bawang merah, beras, daging ayam dan minyak goreng, sehingga diperlukan upaya pengendalian secara masif dan bisa memberikan efek psikologis terhadap harga pangan.
“Gerakan Pangan Murah ini merupakan salah satu kegiatan tim pengendali inflasi daerah sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan,†katanya.
Dikatakanya, dalam kegiatan gerakan pangan murah ini dijual beras SPHP, minyak goreng dan gula pasir dari Perum Bulog, Beras Jenggawur kebanggaan masyarakat Banjarnegara, Minyak Goreng kemasan, Bawang Merah dan Bawang Putih, Telur Produksi dari Mertasari, Cabe Merah dan Cabe Rawit dari Purwonegoro dan Daging Ayam produksi dari Gunungjati Pagedongan.
“Bahan pangan pokok ini dijual untuk masyarakat umum dengan harga yang lebih murah dari harga pasar dan terjangkau karena ada fasilitasi distribusi yang berasal dari APBD Banjarnegara, sehingga diharapkan kegiatan GPM ini dimanfaatkan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan serta mampu menekan gejolak harga dan menjaga kestabilan harga,†imbuhnya.
Sekda mengajak masyarakat Banjarnegara untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitar guna meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan halaman di sekitar rumah dengan ditanami berbagai tanaman pangan dan sayur-sayuran kebutuhan sehari-hari atau untuk memelihara ternak kecil atau kolam-kolam ikan sebagai sumber protein.
Hal tersebut akan mengendalikan inflasi, mencukupi kebutuhan energi dan protein keluarga, menurunkan angka stunting karena keluarga bisa mencukupi kebutuhan gizi dari hasil pekarangan dan bila berlebih maka bisa dijual untuk menambah pendapatan rumah tangga.
Dalam kesempatan itu, Seka mengucapkan terima kasih kepada para peserta Gerakan Pangan Murah yang telah ikut berpartisipasi rutin setiap even GPM digelar, kontribusi yang nyata dalam pengendalian inflasi di daerah. Ia berharap kegiatan tersebut mendukung pengendalian inflasi daerah serta upaya membangun perekonomian berbasis rumah tangga, sehingga memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi warga masyarakat Banjarnegara.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Firman Sapta Ady, S.Pt. mengatakan Kegiatan Gerakan Pangan Murah dalam rangka peringatan Hari Besar Keagamaan dan jelang Tahun Baru 2025 ini terlaksana sebagai hasil kolaborasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Banjarnegara, Perum Bulog Cabang Banyumas, PT Rajawali Nusindo Cabang Purwokerto, dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Dari Banjarnegara juga didukung Bagian Perekonomian Setda, para pelaku usaha yang tergabung dalam beberapa Asosasi petani, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani dan Bumdes Jenggawur.
Menurut Firman, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Banjarnegara mampu mengendalikan inflasi pada 2024 pada kisaran 2.5 t 1,0 % sesuai arahan Tim Pengendali Inflasi Nasional.
Berbagai Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk memastikan ketersediaan dan stok komoditas pangan yang cukup, alur distribusi yang lancar dan harga yang wajar dan terjangkau sehingga inflasi terjaga dan terkendali..
“Upaya pengendalian inflasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar masyarakat tetap bisa menjangkau dan mengakses bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga bisa lebih sejahtera,†harapnya.*** (bgs).





0 Komentar