15 September 2025 Jam 14:46

Ustazah Mumpuni Ajak Murid Waspada Predator Anak dan Teladani Nabi

Dai perempuan kondang Mumpuni Handayayekti mengajak para murid perempuan untuk mewaspadai predator anak dan bertindak hati-hati. Pergaulan bebas menurutnya akan lebih banyak merugikan perempuan. Hal itu dikemukakannya di hadapan 800 an murid dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar oleh SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, Senin (15/9/2025).

“Jangan sampai jadi cewek bekas, tapi jadilah cewek edisi terbatas,” ungkapnya disambut tepuk tangan bergemuruh murid SMAN 1 Sigaluh.

Awalnya ia mengisahkan masa kecilnya yang ketika malam terang bulan, anak-anak laki-laki dan perempuan biasa bermain petak umpet bersama. Hal itu menurutnya tidak mungkin terjadi saat ini karena justru membahayakan.

“Meskipun pihak perempuan yang menanggung akibat langsung karena hamil dan sebagainya, tapi bagi para cowok juga jangan senang dahulu. Menurut kitab Durotun Nasikhin, salah satu orang yang masuk neraka tanpa hisab adalah laki-laki yang merusak perempuan,” tandas alumni program pencarian dai berbakat AKSI Indosiar ini.

Maka ia wanti-wanti agar berhati-hati dan berani speak up serta memiliki self love yang tinggi. Ia juga memuji kehati-hatian Imam Syafii yang sampai berprinsip bahwa meskipun suami istri namun tetap batal Ketika bersentuhan setelah wudhu.

“Itu karena Imam Syafii sangat hati-hati karena tentang menyentuh dengan nafsu atau tidak bersentuhannya, beliau katakan siapa yang tahu isi hati seseorang? Bahkan beliau beberapa abad lalu sudah mewaspadai predator anak, bahwa ketika ada anak usia 4 tahun sekalipun ketika dikatakan cantik oleh seseorang, maka hukumnya batal juga seseorang tersebut ketika wudhu dan menyentuhnya. Intinya hati-hati, bahkan terhadap sentuhan sekalipun, jangan biarkan orang lain merusak marwah dan kehormatanmu,” pesan alumni UIN Saizu Purwokerto itu.

Ia juga mengapresiasi adab dan pengetahuan anak-anak SMAN 1 Sigaluh yang ia suruh maju ke panggung. Diantaranya siswa Bernama Ilyas yang kesehariannya juga tekun membantu keluarga merumput untuk kambing.

“Hampir seluruh nabi profesinya selalu menjadi penggembala ketika kecil. Capek belajar di saat kecil adalah gemblengan yang akan menjadikan kalian sukses di masa mendatang. Simpan dalam-dalam lukamu, ceritakan saat sudah sukses. Akan lebih capek lagi kalau kalian tidak memiliki ilmu. Sekolah adalah wadah eksplorasi diri. Saya waktu kecil juga menggembala kambing, jualan es lilin dan latihan pidato setiap hari. Hasilnya bisa saya rasakan sekarang,” kenang Mumpuni yang pernah menjabat sebagai Ketua OSIS SMPN 4 Kroya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Forkompinca Kecamatan Sigaluh, Komite SMAN 1 Sigaluh, Kades Gembongan dan juga orang tua murid SMAN 1 Sigaluh.***

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *